Monday, May 28, 2007

Calon Gubernur vs Jagoan

Seorang calon gubernur jakarta -kita sebut Mr.X- ditanya oleh seorang wartawan

wartawan : bagaimana pak, apakah bapak optimis akan memenangkan pilkada Jakarta nanti?

Mr X : anak kecil juga tau yang namanya 16 lawan 1 ya pasti menang 16

wa..ha.. kasian banget deh ni calon gubernur yang sampe sekarang wakilnya adalah tugu monas ini, segitu memperhitungkan si 1 padahal dia udah ber-16, sampe ngasi jawaban aneh begitu padahal.....

kita semua tahu yang namanya anak kecil ga ikutan nyoblos pilkada jakarta nanti, dan kita semua juga tahu -apalagi yang biasa nonton film india atau film mandarin- kalo yang namanya jagoan biasanya sendirian, yang banyak itu penjahat yang bisanya main keroyokan, dan yang namanya jagoan.... itulah yang akan menang...

PS: dialog calon gubernur dan wartawan diatas adalah kisah nyata, meskipun redaksionalnya tidak begitu sama persis

Wednesday, May 23, 2007

Antara Aku, Ika dan Eragon

Di suatu malam di perjalanan pulang dari kampus, aku pulang bersama seorang teman, ika namanya. Dia dibonceng di belakang.

ika: "kalo tau mau pulang bareng lw, gw bawa cd-nya eragon-nya.."

aku: "mau kemana ka?" minta diulang karena ga denger

ika: "video ezy ngembaliin eragon"

aku: "dimana? video apaan?"

ika: "eragon"

aku: "o..iya rumah era kan di kopassus ya, jadi ntar lw tinggal jalan kaki.." masih ga nyambung dengan obrolan, kupikir ika manggil temen kita era dengan sebutan eragon

ika: -bingung- "bukan, gw mau ke video ezy di depan gunadarma itu loh.."

aku: "minjem video apa?" masih ga nyambung juga

ika: "eragon"

aku: "eragon?" masih bingung

ika: "iya..tentang naga driver gitu.."

aku:"ooo..eragon...emangnya ada filmnya? tentang penunggang naga gitu kan?" akhirnya nyambung juga, takjub karena baru tau eragon ada filmnya

ika: "udah lama kali..cd-nya aja udah keluar...iya trus naganya namanya saphira.."

kita berdua ketawa bareng karena ngerasa lucu dengan nama naganya eragon, akhirnya aku nyambung juga

aku: "kalo di film arya kaya gimana ka, kan kalo di buku kan diceritainnya cakep, anggun, ya kaya kebanyakan elf-lah, kaya elf di film Lord Of The Ring"

ika: "biasa aja ah..ga cakep-cakep banget, lw tau dari mana pe? buku?"

aku: "iya..aku tuh tau eragon dari baca bukunya"

ika: "hah? emang eragon ada bukunya?" gantian ika yang takjub, denger eragon ada bukunya

aku: "udah lama kali..buku kedua aja udah keluar.."

ika: "baru tau gw"

aku: "ha..ha..gw juga baru tau eragon ada filmnya, lw baru tau eragon ada bukunya, yang nora' tu elo apa gw sih?"

akhirnya kita berdua ketawa lagi

Kekerasan dan Jalan Raya

Biasanya kalau sedang berkendara di jalan, saya suka iseng-iseng melihat sticker yang ditempel di belakang kendaraan lain. Sticker-stickernya bermacam-macam, ada yang membuat tersenyum, biasa aja, ada juga yang menunjukkan kebrengsekan pengendaranya. (ups.. sorry kalo kasar)

Ada sticker yang bertuliskan "tolong jangan tilang saya pak polisi, saya orang kere" atau "lagi nyamar jadi orang miskin" dan membuat saya tersenyum setelah membacanya. Ada pula yang memberi peringatan "kalau anda bisa membaca tulisan ini berarti anda terlalu dekat" waktu itu sedang macet, jadi pantaslah kalau saya berada tepat di belakangnya. Meskipun biasa sticker bertulisan "yang pinjam isi bensin" menggambarkan isi hati pemiliknya, mungkin dia memiliki keluhan yang sama dengan saya perihal "tukang minjem yang kurang berperasaan" hanya saja saya kurang konkrit dalam menyampaikan keluhan saya hingga tidak sampai menunjukkanya dalam sebuah sticker. Saya menyimpulkan bahwa yang punya kendaraan cukup brengs*k (sekarang di sensor) waktu saya melihat sticker bergambar pisang yang "tidak biasa" dan telah dikupas separuh dengan tulisan pelengkap "pisang segar". Lewat kebiasaan ini pula saya mendapat kesimpulan bahwa sebagian besar anak UI memiliki sticker Ui di motor atau mobilnya, termasuk saya he..he..

Sticker yang saya baca hari ini cukup mengusik saya. Tulisannya "awas! nabrak gua, gua hajar" Saya jadi berpikir "serem juga ni orang, perkara ditabrak aja bisa bikin dia hajar-hajaran" Saya jadi mengingat kejadian beberapa tahun lalu, entah ada kejadian apa sebelumnya tiba-tiba ada sebuah motor berhenti dan menghalangi sebuah angkot sehingga membuat angkot terpaksa berhenti. Si pengendara motor turun kemudian mengambil batu besar, kira-kira sebesar batu bata, dari trotoar terdekat dan langsung mengacungkannya ke arah sopir angkot, dia hendak memukul sopir angkot tersebut dengan batu besar tersebut. Sebelum insiden itu terjadi, polisi datang dan si pengendara motorpun segera pergi. Kejadian hajar-hajaran seperti ini banyak sekali terjadi di jalan raya jakarta. Menurut saya kejadian ini bisa terjadi karena sebagian besar pengendara memilki emosi seperti si pemasang sticker.

Haruskah jalan raya dipenuhi dengan kekerasan?

Ayo Jawab Teka-teki..

Dengan setting diskusi tugas kuliah Pengantar Kesehatan Masyarakat yang memusingkan dengan data yang kurang, lagian udah beberapa hari tidak posting apa-apa akhirnya kuputuskan untuk posting teka-teki..

Aku memiliki mata

Tapi aku tidak dapat melihat

Kalau sesuatu dariku dihilangkan, aku berada di Italia

Siapakah aku?

Ayo jawab, ini teka-teki buatanku sendiri lho...Tapi ga ada hadiahnya...

Wednesday, May 16, 2007

Mba dan Ibu Jutek di Ranah Pelayanan Publik

Survei membuktikan bahwa hampir sebagian besar wanita di sektor pelayanan publik itu tidak ramah, jutek bahkan tukang ngomelin orang. Misalnya mba-mba di penukaran koin kantin FKM UI, ibu-ibu penjaga perpustakaan SMA 39 dan perpustakaan FIK, dan ibu-ibu di bagian pendaftaran Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM) UI. Padahal selain para wanita itu ada pria-pria yang melakukan pekerjaan yang sama tapi keramahan mereka jauh berbeda. Kalau aku ngobrolin masalah ini dengan teman-teman hampir bisa dipastikan yang kudapat adalah respon setuju dan sepakat "bener di, di perpus sma gw dulu juga" atau "ya di..kenapa ya.." Padahal sebagai seorang yang bekerja dalam bidang pelayanan akan banyak bertemu dengan orang maka keramahanpun harus dikedepankan biar orang tidak kapok dan mau jadi customer lagi.

Survei juga membuktikan, dengan kejutekan dan ketidakramahan mereka, orang-orang yang menggunakan pelayanan itupun jadi bete dan cenderung menghindar. Pernah ada seorang cewek yang bisik-bisik ke temannya waktu mau menukar koin di kantin FKM "eh kita tuker koinnya di mas-masnya aja ya.." atau ada beberapa mahasiswa yang memilih datang ke perpus setelah ibu-galak-penjaga-perpus pulang. Kalau sudah begini yang rugi kan instansi yang mempekerjakan mereka. Anehnya yang bapak-bapak dan mas-mas biasanya baik-baik, misalnya satpam SMA 39 yang hampir selalu ngeledekin aku waktu sampai di sekolah pas gerbang mau ditutup, satpam FIK yang belum lama dinobatkan jadi karyawan favorit versi mahasiswa atau bapak penjaga perpus yang baiknya berbanding jauh kaya bumi dan langit dengan si ibu-galak-penjaga-perpus.

Kenapa ya? waktu aku tanya ini ke kakakku di rumah, dia jawab "itu soalnya lo cewek de'..kalau lo cowok pasti sikap mereka beda.." Emang iya?..berhubung aku tidak bisa, tidak mau, tidak boleh dan tidak berminat ganti kelamin, sampai saat ini aku belum dapat jawabannya.

Tuesday, May 15, 2007

Depok dan Jakarta Sama Kejamnya

Tanggal 12-16 Mei 2007 ini Senat Mahasiswa FIK UI Departemen Kajian Profesi (KAPROF) mengadakan acara besar yang melibatkan mahasiswa keperawatan dari seluruh Indonesia. Acara ini dibuka dengan aksi mahasiswa dalam rangka Hari Perawat Internasional tanggal 12 Mei kemarin. Teknisnya aksi ini diawali dengan jaring aspirasi masyarakat umum yang ada di stasiun-stasiun. Jadi peserta aksi dibagi berkelompok-kelompok untuk turun di stasiun yang berbeda dan naik lagi menuju stasiun Juanda dan melanjutkan aksi kita di Monas dan berakhir di HI.

Sebagai tuan rumah, mahasiswa UI diinstruksikan untuk menjaga, mengarahkan kalau perlu melindungi peserta dari luar Jakarta. Mengingat naik KRL ekonomi bukanlah barang mudah, jangankan orang dari daerah, orang Jakarta saja belum tentu pernah naik KRL ekonomi, misalnya orang rumahku. Dari FIK mereka (orang daerah -red) sudah diingatkan untuk menjaga barang bawaan masing-masing bahkan kita yang anak UI disuruh membuat border di dalam kereta untuk melindungi anak-anak daerah itu.

Tapi manusia hanya bisa berencana. Baru sampai di stasiun Pondok Cina (Pocin), -ini berarti peserta aksi baru jalan kaki dari kampus FIK Depok ke stasiun Pocin yang jaraknya sekitar 500m- sudah ada keluhan dari mahasiswa Lampung bahwa HP Samsung miliknya hilang. Panitia dan peserta dari UI-pun jadi merasa tidak enak hati, banyak yang berusaha me-miskol nomor HP mahasiswa Lampung tersebut. Tapi yang namanya usaha belum tentu ada hasilnya, HPnya tetap tidak ditemukan, kalau sudah begini tinggal menanamkan kunci zuhud dalam hati, "aku tahu rizkiku tak mungkin diambil orang lain karenanya hatiku tenang".

Kata pertama yang kuucapkan waktu aku mendengar kabar kehilangan ini adalah "yah welcome to the jungle" mau gimana lagi? HP sudah ditangan orang lain, untung aku bukan berkata "siapa suruh datang jakarta". Jadi ingat alamat yang Rizal tulis di profilenya di yahoogroups "Jakarta, kota yang kejam nak" . Eh tapi tunggu dulu...pocin kan belum masuk Jakarta, masih di Depok, jadi sepertinya kita harus bikin ungkapan baru lagi "Depok dan Jakarta, sama-sama kota yang kejam nak"

Thursday, May 10, 2007

Sedikit Gokil di Grand Opening PEMIRA FIK UI 2007

Akhirnya Grand Opening PEMIRA FIK UI terlewati juga. Berhubung ini adalah pengalaman keduaku, rasa grogi dan takut tidak sebesar dulu, setahun yang lalu. Secara garis besar, acaranya berjalan cukup lancar meskipun dimulai dengan sangat ngaret dengan kandidat anggota BPM yang hampir semuanya datang terlambat, kecuali aku yang datang pertama diantara semua kandidat.

Penyampaian visi dan misi berjalan cukup baik, kalau ada kata-kata yang agak keseleo dikit ya wajarlah. Yang paling berkesan adalah waktu persembahan dari tim sukses. Dari semua kandidat yang memberi persembahan adalah tim sukses atau campaign manager-nya, sekali lagi, kecuali aku. Yang tampil buat persembahan kemarin adalah aku sendiri-secara akhir2 ini gw jadi banci tampil- baca puisi doang sih, jadi nostalgia jaman dulu waktu sma suka didaulat untuk baca puisi di depan kelas. Meskipun puisinya tidak orisinil tapi lumayan heboh dan bikin penonton, lebih tepatnya panitia dan tim sukses masing-masing kandidat karena emang cuma orang-orang itu yang dateng, tertawa.

Puisinya begini..

AKU

Kalau sampai waktuku

Ku mau semua orang mencoblos fotoku

Termasuk juga kau

Tak perlu ragu bimbang itu

Aku ini mahasiswa teladan

Dari fakultas pilihan

Walau rasa takut menyelimutiku

Aku tetap meradang menerjang

Segala potensi kubawa berlari

Hingga hilang grogi dan ngeri

Dan aku lebih bersemangat lagi

Aku ingin jadi anggota BPM lagi!!!

Kalau membayangkan baca puisi kemarin aku masih tersenyum-senyum sendiri. Respon penonton? jangan ditanya, ada yang bilang "gokil di!", atau "gile kreatif banget lw di" atau ada yang ngiri ga bisa puisi kaya aku "emang CMnya kemana sih ko tampil sendiri" dan komentar yang paling menyenangkan adalah yang kudengar pagi ini "kayaknya yang paling berkesan kemarin ludi doang deh" Heh..heh..heh...*ketawa gaya penjahat-penjahat di film kungfu jadul*

Yah sekarang tinggal pikirkan roadshow ke kelas-kelas. PEMIRA FIK 2007 I'm coming....*semangat gaya spiderman tapi ga pake celana dalem di luar*