Tuesday, October 28, 2008

Tipe-tipe Blogger (pemikirulung version), Anda Termasuk Yang Mana?


Terpengaruh beberapa postingan orang lain, akhirnya saya membuat daftar ini, berdasarkan pengalaman dan buah karya pemikiran (tsaah..)saya sendiri.
Setiap blogger tidak harus hanya mewakili satu tipe blogger yang kemukakan, bisa juga merupakan kombinasi.
Bisa kombinasi antara tipe 1, 2 dan 3 itu artinya jawabannya A.
Atau 1 dan 3 artinya B.
2 dan 4 berarti C
Atau E bila benar semua.
Jangan khawatir, tidak ada pengurangan nilai jika jawaban salah, sedangkan jawaban benar poinnya +4. (kok jadi kaya SPMB sih??)

Ok, langsung kita mulai, tipe-tipe blogger menurut pemikirulung

Blogger core competence
Blogger tipe ini mengisi blognya dengan tulisan/artikel sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing. Misalnya psikolog menulis tentang perilaku manusia, tugas perkembangan, dsb. Dokter menulis tentang patologi, manifestasi klinik suatu penyakit, dsb. Orang IT bikin blog tutorial, dll (apaan lagi ya?)

Blogger curhat forever
Isi blognya cuma seputar curhatan, cerita kejadian sehari-hari yang dialami,dsb. Tapi blogger curhat forever juga bisa dibagi lagi sesuai dengan gaya bercurhatnya. Ada yang sekedar curhat, menjadikan blog sebagai tong sampah, yang penting bisa muntahin unek-unek atau opini di situ, ada yang cerita tapi kemudian menarik hikmah dari pengalaman tersebut dan membaginya, jadi walaupun curhatan tetap bermakna, atau ada yang curhat dengan cara yang lucu, gokil, kocak, dst jadi para pembaca bisa terhibur dengan cerita dia. Saya pikir paling banyak blogger tipe ini. Raditya Dika dan Arham Kendari adalah contoh yang blog gokilnya sukses jadi buku.

Blogger cari duit
Cara cari duitnya bisa macem-macem, bisa masang iklan Adsense, dkk atau memang ngeblog untuk nawarin dagangan misalnya laptop, handy craft, perlengkapan bayi, gorengan, nasi uduk, lontong sayur, dll (yang belakang fiktif, kali aja ada yang terinspirasi). Menurut saya, sah-sah aja jadi blogger macam ini, sambil menyelam minum sirop gitu loh..

Blogger bedebah bikin onar
Seperti namanya, isi blognya pastinya ngga bermutu banget. Isinya kebanyakan porno, bisa gambar atau cerita. Atau penghinaan, fitnah, provokasi terhadap kelompok tertentu. Atau bisa juga kombinasi keduanya, misalnya masang foto porno hasil rekayasa dengan background lambang partai tertentu. Walaupun udah sering di report abuse bareng-bareng kemunculan blog macam ini tetep banyak, kaya jamur di kaki atlet.

Blogger kecelakaan
Sebenernya mereka ngga niat ngeblog, tapi terpaksa bikin account karena sesuatu hal, misalnya gemes pengen komen di blog orang atau sekedar download. Sebenernya orang kaya gini bisa disebut blogger ngga sih? saya juga bingung.

Blogger banci template
Jarang posting, jarang blogwalking juga, tapi rajiiin banget gonta-ganti template. Aktivitas ngeblog yang paling dia suka adalah mengganti template dengan yang lebih bagus lagi (menurut dia)

Blogger soleh dan solehah
Mengisi blognya dengan taujih, tausiyah, hikmah, tafsir Qur'an dsb, bisa juga review dari ceramah yang baru didapet. Atau ada juga hadis-hadis shohih, memberangus bid'ah di masyarakat. Mottonya mirip kaya majalah tarbawi "menuju kesolihah pribadi dan internet"

Blogger gw banget
Bikin blog untuk melampiaskan minat, bakat, kegemaran. Misalnya blogger hobi fotografi cuma meng-upload hasil jepretan di blognya, yang pujangga isi blognya puisi semua, atau bookaholic menuh-menuhin blog dengan review buku.

Blogger anget-anget tai ayam atau angin-anginan
Mereka adalah orang-orang yang komitmennya terhadap dunia per-blog-an perlu ditanyakan (halah). Karakternya persis tahi ayam *maaf*, hangat ketika baru keluar dari kloaka tapi segera dingin setelah angin menerpa. Awal-awal punya blog rajinnya bukan main, dikit-dikit posting, tapi lama-lama jadi males, blog pun dianggurin. Atau angin-anginan, nulis cuma kalau ada angin muson barat berhembus dan berhenti kalau ada angin puting beliung menerjang.

Blogger kesian deh lo
Semangat untuk ngeblog, tulisannya menginspirasi, idenya unik, bahasanya cerdas, dan seabrek keunggulan lain, tapi sayang keberuntungan tidak berpihak padanya. Akses internetnya terbatas, bukan pegawai yang punya fasilitas internet di kantor, bukan istri yang dikasi fasilitas internet sama suami, bukan anak yang dibekeli internet sama bapaknya, bukan pekerja yang punya gaji jadi bisa pasang internet di rumah, bukan mahasiswa yang punya laptop jadi bisa hotspot-an dimana-mana. Pokoknya ngga bisa ngenet sepuasnya. Untuk ngenet mereka mesti ngintip labkom buka atau tidak, nyikut temen buat gantian make komputer perpus, atau ngenet di warnet sambil ketar-ketir membandingkan billing warnet dengan duit di kantong atau sibuk mikir apakah billing warnet bisa dibayar pake tenaga mencuci piring.

Blogger all bout world
Blog-nya bermakna banget, banyak info disini. Si-empunya blog memang niat begitu sih. Ada info baru di share, ada ilmu baru di share, ada pengetahuan baru juga di share. Di blog-blog macem ini kita jadi tau apa sebenarnya "Trebuchet", dari mana asal kata "alabama", siapa Tan Malaka, Obama lagi ngapain, sampe siapa kira-kira yang akan memenangkan perebutan harta warisan Ratu Horor Suzana.

Nah, itulah tipe-tipe blogger Indonesia, merasa bagian dari mereka? kalau masih ngga ngerasa juga, menganggap poin-poin di atas tidak mewakili anda, berarti anda masuk ke kategori blogger terakhir:
Blogger keras kepala ngga mau ngaku juga

~Selamat Hari Blogger Nasional (27 November) maaf telat

Thursday, October 23, 2008

Bangunlah Kalian Para Ayam


~mengutip taujih seorang ustadz sekitar dua pekan yang lalu

Alkisah, suatu hari ada seorang anak yang berjalan-jalan di dalam hutan (hm..maaf kalau agak kurang masuk akal hehe), tiba-tiba langkah anak tersebut terhenti. Dia melihat di depannya tergeletak sebuah telur, cuma sebuah. Akhirnya telur itupun dibawanya pulang (namanya juga anak-anak)

Sesampainya di rumah, telur tersebut dia letakkan di dalam kandang ayam dirumahnya yang sedang mengeram. (anggap saja ayah atau kakek anak tersebut hobi beternak ayam dan kebetulan ayamnya sedang mengeram saat itu) Anak itu tidak pernah tahu telur apa sebenarnya itu, dan mungkin anak itupun tidak pernah berpikir jauh. Akhirnya telur yang sebenarnya telur elang itupun dierami oleh induk ayam.

Beberapa pekan kemudian (untuk info aja, telor ayam menetas setelah 21 hari), telur-telur itu menetas, termasuk si telur titipan. Anak-anak ayam itupun tumbuh, hidup, bersama anak elang sebagaimana biasanya hidup ayam-ayam yang lain.

Selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu mereka hidup bersama, menjalani kehidupan sebagai anak ayam. Merasakan pahitnya dan kerasnya kehidupan dunia, tanpa ada kecurigaan "elo anak siapa?", "lo lahir dimana?", "dulu ketuker ngga di rumah sakit", dsb. Si anak elangpun sudah merasa sebagai anak ayam, ruhnya adalah ruh ayam muda.

Saat sedang asik-asik mencari makan, nyeker-nyeker di tanah, tiba-tiba ada seekor burung melintas, sebenarnya mengincar anak-anak ayam tersebut. Si anak elang, kagum melihat kegagahan burung tersebut bertanya pada saudara angkatnya
(sebagai catatan, mereka berbicara dalam bahasa ayam, cuma saya takut anda tidak mengerti, jadi atas kebaikan hati saya, sudah saya terjemahkan ke bahasa manusia)
"eh, apaan tuh, yang barusan terbang di atas kita?"
"itu elang"
"ooh elang, hebat sekali, bisa terbang, kenapa kita tidak bisa?"
"yaiyalah, kita kan ayam, ngga bisa terbang, kalau elang, dia burung makanya bisa terbang"
"tapi kita juga punya sayap, kalau kita belajar apakah kita bisa terbang seperti dia?"
"ya enggaklah, sayap kita kan beda sama dia, bahasa sederhananya anatomi dan fisiologi tubuh kita berbeda, jadi ngga mungkin kita bisa terbang kaya dia"
"oooh begitu ya.."
"iya, udah jangan bengong aja ente, mending ikutan kabur bareng sodara-sodara kita yang laen, salah-salah kita bisa disamber sama tu elang"
"oh, oke deh.."
mereka berdua pun berlari, menghindar dari sergapan si elang.

Begitulah, sampai akhir hidupnya(ngga perlu saya ceritakan detail kan?) si anak elang tumbuh sebagai seekor ayam, tanpa pernah tahu dan tanpa pernah mencoba untuk menjadi seekor elang, yang bisa terbang tinggi dengan gagahnya. Si anak elang terjebak dalam pikiran "gw cuma anak ayam", tanpa pernah melebarkan sayapnya, mengasah kemampuannya, dan merasakan terpaan angin, merasakan udara menyelip diantara bulu-bulunya ketika membumbung di angkasa.

Lantas bagaimana dengan kita? sebenarnya siapa kita? apakah anak ayam yang seperti selama ini kita pikir? atau sebenarnya kita adalah elang, yang tanpa sengaja hidup di kerumunan ayam? kenapa kita masih saja jadi anak ayam yang cuma bisa berlari di atas tanah, saat elang-elang lain sudah mengangkasa?

Bangunlah kalian para ayam, bentangkan sayapmu, asah kemampuanmu, mari kita terbang dengan lebih tinggi lagi, bahkan lebih tinggi dari elang lainnya..

foto diambil dari pro.corbis.com, bukan ayam, bukan elang, bebek kayanya hehe