Wednesday, March 28, 2007

jejak kelicikanku..

Dulu, waktu aku masih kelas 6 SD, kita sekelas diberi tugas oleh guru KTK untuk menghias kendi. Aku bermaksud untuk menghias kendi dengan menempeli permukaannya dengan biji-bijian yang diatur sehingga menjadi gambar bunga.

Akhirnya siang itu, aku dan teman dekatku waktu kelas 6 SD, Utami, pergi mencari biji-bijian berwarna merah. Lokasi pohonnya sekitar 500m dari rumah --mudah-mudahan bener, maklum g bawa meteran-- Waktu kita lagi asik mungutin biji-bijian yang pada berjatuhan di tanah, tiba-tiba ada seorang bapak mengendarai motor menghampiri kami.

Dia bertanya pada kita, "de, kolam renang tirta yudha dimana sih?"

Kita -gw lupa tami pa gw sebenernya- jawab "disana pak -sambil nunjuk arah yang dimaksud- trus masuk ke dalem"

Sebenernya percakapan berikutnya aku agak lupa tapi kira-kira begini

bapak2: ya nih keponakan saya mo minta diajarin naik motor, tapi sekarang anaknya lagi berenang

kita b2: ooh..

bapak2: lw berdua lagi ngapain? ikut gw aja yuk anterin ke sana

kita berdua jadi bingung dan takut diculik sama ni bapak2

aku: bapak saya kantornya deket situ, dan belom pulang, ntar kalo kita ketemu saya takut dimarahin

bapak2: ntar gw kasih uang deh

seperti umumnya semua orang di dunia ini yang mudah tergiur dengan 4 kata itu, kita berduapun memiliki reaksi yang sama dan mulai berubah pikiran

Akhirnya singkat cerita kita berdua mau untuk nganterin bapak itu ke kolam renang. Tibalah saat kita mesti naik motor bapak itu. Dan kita berdua menemui permasalahan "siapa yang mo duduk di tengah?" (duduk di tengah berarti duduk tepat di belakang bapak itu -red)

Setelah kita berdua berdebat karena ga ada yang mau duduk di tengah, akhirnya kita sepakat untuk suit buat menentukan, yang kalah bakal duduk di tengah.

tu..wa.. ga..suit, ternyata aku yang kalah. Akhirnya aku naik ke motor duluan, tapi.. aku langsung duduk mundur ke belakang sedemikian ripa sehingga tidak ada space lagi buat orang lain duduk di belakangku. Utami yang ngeliat keadaan itupun jadi bingung

tami: majuan pem

aku: ga mau ah

tami: majuan cepet

Aku tetep kekeuh ga mau maju, akhirnya dengan gaya pasrahnya Utamipun menyerah dan duduk di tengah walaupun nyata-nyata dia menang suit tadi. Dan akupun tersenyum penuh kemenangan.

Kalau ingat tentang kisah ini, aku pasti berpikir "licik banget gw ya?.."

No comments: