Wednesday, January 28, 2009

Ga Cuma Di Pelm India


“cintamu tak harus, miliki diriku” –Dewa (dengan perubahan seenaknya)

Pernah nonton Kuch Kuch Hota Hai) Tau ending nya seperti apa? Saya sama sekali tidak sedang merekomendasikan film itu untuk ditonton (ngga penting juga kok), kalau jawaban 2 pertanyaan tadi adalah tidak, saya akan berbaik hati memberi tahu sedikit. Yang ingin saya soroti bukanlah cinta segitiga antara Rahul, Tina, dan Anjali (ehm, sepertinya banyak yang kecewa, hehe) tapi tentang drama pernikahan Rahul dan Anjali (ending filmnya doang).

Anjali dijodohkan oleh keluarganya dengan Aman (Salman Khan), seorang pria tampan, kaya dan baik hati, pokoknya high quality bujangan lah. Tapi sebenarnya Anjali tidak mencintainya, karena jauh di dalam hatinya, dia mencintai Rahul, sahabatnya di kampus dulu. Rahul juga begitu, mencintai Anjali, meskipun dia baru sadar setelah dia menikah, memilki 1 anak, dan istrinya meninggal, huh, dasar laki-laki!

Di hari-H pernikahan, Aman menyadari bahwa Anjali tidak mencintainya, dan mencintai Rahul dengan amat sangat, akhirnya, dengan tambahan sedikit tipu daya dari anak Rahul yang namanya Anjali juga, Aman membatalkan pernikahannya, menyerahkan Anjali pada Rahul untuk dinikahkan. Dan di tempat itu, pada saat itu, Rahul dan Anjali menikah (sambil nangis-nangis gitu kayanya, hehe)

Sebenarnya kalau saya pribadi memnganggap peristiwa seperti itu sedikit mustahil. Saya kepikiran ”bagaimana dengan keluarga si mantan calon mempelai pria, bagaimana dengan keluarga si akhirnya jadi mempelai pria, atau keluarga si wanita yang dari awal sampe akhir tetep jadi mempelai, bagaimana dengan mahar, seseraha, dan bagaimana dengan tamu?”. Yah, sepertinya kalau tamu tidak terlalu bermasalah sih, asal tetap ada jamuan prasmanan mereka senang kok.

Mungkin sedikit mudah kalau di Hogwarts, seperti momen akhir tahun pertama Potter di sekolah. Waktu itu Slytherin dapat poin asrama tertinggi dan seluruh sekolah sudah siap merayakan. Aula sudah dihiasi dengan warna hijau dan ornamen khas Slytherin yang lain. Tapi tiba-tiba Dumbledore (kalau tidak salah) memberi nilai untuk Harry, Ron, dan Hermione untuk kehebatan mereka dalam perjuangan mendapatkan sorceres stone sehingga poin Gryffindor bertambah dan melampaui poin Slytherin. Otomatis pemenang berubah, dan dekorasipun juga harus dirubah. Maka, hanya dengan satu jentika tangan, hiasan aula berubah, jadi merah, warnanya Gryffindor. Yah, yah, untuk Hogwarts mudah, tapi kita para muggle, tidak segampang itu lah. (Memangnya hiasan pernikahan antara 1 penganten dengan penganten yang lain beda jauh ya? Kayanya ngga juga. Euh..jadi sepertinya permisalan ini tidak terlalu cocok)

Dan tahukah anda? Peristiwa-penggantian-mempelai-secara-tiba-tiba (PPMST2) ini tidak hanya ada di Kuch Kuch Hota Hai, tapi di beberapa film india lain. Sedikitnya ada 3 film india yang punya adegan PPMST2 ini, itupun dari seluruh film india yang saya tonton, mengingat saya tidak banyak menonton film india jadi bisa diprediksikan bahwa PPMST2 ada di lebih banyak lagi film india, tidak cuma 3. Biasanya menonton adegan PPMST2 ini saya akan membatin ”yaelah, dasar pelm india!!”

Tapi tahukah anda, meskipun dari tadi saya menggambarkan betapa hampir mustahilnya adegan PPMST2 ini di dunia nyata, sebenarnya ini pernah terjadi di jaman RasuluLLAH. Yah, meskipun tidak benar-benar persis PPMST2 di kuch kuch hota hai dan film india lain.

Adalah Salman Al Farisi, seorang sahabat pilihan, pahlawan perang Khandaq, yang RasuluLLAH pernah berkata ”Salmanu minal bait. Salman adalah golongan kami, ahlul bait”. Padahal Salman datang dari Farsi.

Suatu hari dia hendak menikah dan memutuskan untuk meminang seorang wanita Anshar yang dirasa pilihan tepat baginya. Tapi Salman bukanlah asli madinah, masih merasa asing di sana, dan agak kagok kalau harus berurusan kultural begini dengan keluarga madinah. Akhirnya Salman menita tolong Abu Darda, orang Anshar yang dipersaudarakan dengannya untuk mewakilinya.

Berangkatlah mereka meminang si gadis madinah. Sesampainya di sana Abu Darda mulai beraksi, menyatakan maksud kedatangan mereka pada bapak si gadis. Tapi tahukah kawan apa jawaban si gadis yang disampaikan lewat perantaraan ibunya. ”Puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.” (sebenarnya jawabannya lebih panjang, tapi saya singkat, maaf) Aih.. si gadis memilih pengantar, bukan si peminang yang sesungguhnya. Tapi, simak jawaban Salman ”ALLAHu akbar!” serunya, ”semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian”
(PS: pilih pengantar jangan keren-keren, atau minimal tidak lebih keren dari anda)



Tuh kan, luar biasa para sahabat itu, amat sangat jauh lebih keren sekali dari Aman, Rahul, Dumbledore apalagi Malfoy. Dengan keimanan, keikhlasan, tawakal, ukhuwah menghadirkan sebuah momen yang saya-pikir-cuma-ada-di-film-india di dunia nyata dengan demikian indah. Ya itulah perlunya melihat segala sesuatu dengan kacamata iman.

So, so, ada yang mau menyerahkan calon mempelai pria nya ke saya? Wakakakak

Kutipan atau apapun lah itu saya ambil dari:
Lagunya Dewa, entah judulnya apa
Film Kuch Kuch Hota Hai dan 2 film india lain, entah judulnya apa
Buku “Jalan Cinta Para Pejuang”, Salim A. Fillah
Buku “Karakteristik Perihidup 60 Sahabat RasuluLLAH”, Khalid Muh. Walid
Buku “Harry Potter dan Batu bertuah”, J.K. Rowling
Foto dari pro.corbis.com

No comments: