Wednesday, April 11, 2007

Sebuah Nyawa Menghilang di Supermarket

Hari ini, setelah sekian lama, aku membuka detik.com, ada sebuah berita yang tidak disangka-sangka. Di samping berita tentang IPDN, ternyata ada berita lain, masih tentang hilangnya nyawa seseorang. Seorang anak umur 3 tahun meninggal di supermarket carrefour mangga dua square dengan cara yang cukup tragis kupikir, tertimpa rak berisi bola setinggi 5 meter. Kejadiannya hari ahad kemarin tanggal 8 April 2007.


Bocah ini meninggal saat ikut orang tuanya belanja, ya ..belanja. Hal yang biasanya bagi perempuan adalah ritual yang menyenangkan dan memiliki tingkat bahaya yang sangat rendah-jika dompet kosong tidak dihitung- Aku tidak membayangkan bagaimana perasaan orang tuanya, menyadari buah hati mereka meninggal dengan tiba-tiba, disaat yang tidak disangka-sangka, di hari dan tempat dimana seharusnya mereka berbahagia. Sama seperti aku tidak membayangkan bagaimana perasaan orang tua Cliff Muntu, pelajar IPDN yang baru-baru ini meninggal, menerima jenazah anaknya di rumah, anak yang mereka titipkan di sebuah instansi pendidikan untuk belajar.-jadi inget kata-kata mama waktu aku cerita Lusi meninggal keserempet kereta waktu berangkat ke kampus-

Di artikel lain, detik.com memperingatkan para orangtua agar lebih memperhatikan anak mereka. Anak adalah amanah, bukan hadiah. Kita semua akan diminta pertanggungjawabannya dalam mendidik anak kita kelak di hadapan Allah SWT.


Kematian akan mendapatkan kita, meskipun kita ada dibalik benteng yang tinggi lagi kokoh. Tidak seperti film Final Destination, yang sepanjang cerita isinya adalah heboh-heboh menghindari kematian, kematian tidak bisa ditunda ataupun dimajukan. Di balik benteng yang tinggi lagi kokoh saja bisa apalagi di dalam supermarket.

PS:

Lusi adalah temen deketku, mahasiswa FIK 2005 yang meninggal karena keserempet kereta jurusan bogor di semester 2 dia kuliah.

No comments: