Thursday, June 5, 2008

(Maksa) Menunggu Tuan Atau Nona Sempurna

Seorang pria umur 37 tahun sedang mencari istri. Sebelumnya pria ini telah berkenalan dengan beberapa wanita, tapi tidak ada yang cocok. Usut punya usut, akhirnya dismpulkan bahwa sepertinya pria ini memilih pasangan hidup yang sederajat dengannya. Akhirnya dicarikanlah wanita yang kira-kira sesuai dengan latar belakang pria tersebut yang lulusan S2 di Jerman, anak mantan seorang anggota DPR. Dapatlah seorang wanita, umurnya 37 tahun, lulusan S2 di Inggris. "Mba tapi tolong carikan yang penampilannya lumayan (cantik -red) ya", kata sang mediator pria. "Iya, ini ceweknya cantik kok" kata mediator perempuan "aku udah tahu lah cowok itu pengen nyari yang kaya apa" katanya dalam hati.
Tapi akhirnya apakah pria ini cocok dengan wanita tersebut? "Dia maunya maksimal 30 (tahun) mba" si mediator pria berusaha menjelaskan kenapa akhirnya proses itu gagal lagi. Dan akhirnya pria itu meneruskan kisah membujangnya. Sudah 37 tahun dan masih maksa mencari yang sesuai dengan kriterianya yang begitu tinggi? saya tidak mengerti.

"Saya mau istri yang cantik, kaya, pinter, udah lulus kuliah, tapi masih 19 tahun" syarat yang membuat saya teringat dengan syarat dukun yang mau nyembuhin orang, "cari telor dari ayam yang masih perawan". Kalau mau perempuan cantik, kaya, berpenghasilan besar, masih belasan tahu, ada tuh banyak, lagi pada syuting sinetron remaja.

"Tolong cariin istri yang cantik, putih, tinggi, solehah," syarat yang mengingatkan saya ke masjid di deket rumah. Disana ada putih, tinggi, setiap waktu sholat pasti ada di masjid, ngga cuma satu lagi, kayaknya ada lima,tapi bukan manusia, tiang masjid.

Kita akan mendapat pasangan dari jenis kita sendiri kok, jadi sudahlah, hentikan memasang kriteria begitu tinggi.

No comments: