Friday, November 21, 2008

Terus Mendekati Cahaya


Hewan apa yang khas keluar pada malam hari di musim hujan? yup, rayap. Biasanya hewan ini keluar di malam hari atau menjelang maghrib. Tidak cuma rayap tapi juga bentuk dewasanya, alias laron. Hanya sebentar laron-laron itu hidup, cuma sekitar semalam, biasanya keesokan harinya sudah mati.

"Sebelum kematiannya, dia bergerak mendekati cahaya, keren ya kak filosofi hidupnya" kata seorang adik kelas yang solihah banget. Ziiing..saya terdiam, iya juga ya, dalam beberapa jam setelah dia keluar ke permukaan dunia, laron-laron itu selalu bergerak mendekati cahaya, sebelum akhirnya dia mati beberapa jam kemudian.

Ustadz Elvin pernah bilang, keistiqomahan sesorang dilihat dari akhir hidupnya. Untuk melihat orang ini istiqomah atau tidak, lihat saja akhir hidupnya, dalam keadaan apa, baik atau tidak, dekat dengan ALLAH atau tidak. Kalau saya pribadi, saya ingin menjadi bagian dari orang-orang yang istiqomah, oleh karenanya saya harap akhir hidup saya adalah akhir yang baik, sedang "berada dekat dengan cahaya", seperti laron-laron tadi.

Namun, karena kita tidak pernah tahu kapan akhir kehidupan kita, maka kita tidak bisa dengan mudah mengatur akhir hidup sesuai dengan yang kita inginkan. Oleh karena itu, seharusnya, setiap saat, setiap waktu, kita harus senantiasa bergerak mendekati cahaya, berada dalam lingkaran cahaya, atau berusaha bertahan untuk terus berada di dalamnya. Karena kapan saat pembuktian keistiqomahan kita itu, kita tidak pernah tahu.

Berbekalah untuk hari yang sudah pasti, sungguh kematian adalah muara manusia..

3 comments:

Anonymous said...

pelajaran penuh hikmah dr seekor laron, sy tdk pernah memikirkannya, jd satu pelajaran tambahan u sy. terimakasih mbak :)

Anonymous said...

pelajaran penuh hikmah dr seekor laron, sy tdk pernah memikirkannya, jd satu pelajaran tambahan u sy. terimakasih mbak :)

Anonymous said...

pelajaran penuh hikmah dr seekor laron, sy tdk pernah memikirkannya, jd satu pelajaran tambahan u sy. terimakasih mbak :)